Sumut  

YKI Sumut Gelar Donor Darah dan Sosialisasi Penyakit Serius

KoreksiRakyat.com, Medan – Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Sumatera Utara (Sumut) mengelar kegiatan sosialiasi thalasemia dan leukemia, sekaligus pelaksanaan donor darah di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41, Medan, Kamis (22/6). Melalui kegiatan tersebut, YKI Sumut mengajak masyarakat memahami penyakit leukimia dan thalasemia

Hadir diantaranya Ketua Bhayangkari Sumut Rita Panca Putra, Ketua Dharma Pertiwi Daerah A, Ny Intan Daniel Chardin, beserta jajaran serta pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sumut. Termasuk kehadiran narasumber utama kegiatan Sosialisasi Thalasemia dan Leukemia yakni Prof Bidasari Lubis dan Prof Ratna Akbari Ganie.

Dalam sambutannya, Ketua YKI Sumut Nawal Lubis menyampaikan bahwa thalasemia dan leukemia adalah dua penyakit yang berhubungan dengan darah dan sangat membutuhkan penanganan yang serius, serta memakan waktu yang lama dalam proses pengobatan atau perawatannya.

“Mengapa kegiatan sosialisasi ini penting kita lakukan, karena berdasarkan laporan dari pusat riset biologi Molekuler Eijkman, Indonesia masuk dalam kawasan sabuk thalasemia atau berisiko tinggi, dimana sebagian besar penduduknya sebagai pembawa sifat thalasemia, dimana penderitanya terus meningkat dari tahun ke tahun,” sebut Nawal Lubis.

Thalasemia sendiri, lanjutnya, adalah kelainan darah karena kurangnya hemoglobin (Hb) yang normal pada sel darah merah. Kelainan ini membuat penderitanya mengalami anemia atau kurang darah.

“Berdasarkan data Yayasan Thalasemia Indonesia, jumlah pederitanya dari tahun ke tahun terus meningkat. Tahun 2021 jumlah penderita sebanyak 10.973 jiwa,” ungkapnya.

Nawal juga menyebutkan bahwa Leukemia merupakan penyakit kanker darah, dimana menurut data tahun 2020, terdapat 474.519 kasus baru dan 311.594 kematian di seluruh dunia, dengan kejadian paling banyak ditemukan di Negara Asia.

“Di Indonesia sendiri, menurut data WHO, pada 2019 terdapat 11.314 kematian yang diakibatkan oleh Leukemia, yang merupakan kanker dengan kasus kematian tertinggi nomor lima, setelah kanker paru-paru, payudara, serviks dan hati,” ungkapnya. Nawal pun mengajak para peserta sosialisasi untuk mengikuti kegiatan ini dengan sungguh-sungguh, agar apa yang dijelaskan oleh narasumber tentang dua penyakit tersebut dapat dipahami, hingga disebarluaskan kepada keluarga, kerabat, tetangga dan sesama anggota organisasi. (kom)